
Budaya Jepang sangat menarik. Apalagi kini semakin marak barang-barang produksi Jepang yang masuk ke Indonesia. Dan masyarakat Indonesia pun dapat menerima kebudayaan tersebut. Keluarga saya sebagai salah satu penyuka budaya Jepang. Tidak hanya kebudayaannya saja yang menarik namun semua sisi kehidupannya juga menarik, salah satu contohnya adalah makanannya. Keluargaku penggemar masakan Jepang, semua jenis masakan jepang sudah kita coba. Dari makanan mentah seperti sushi dan sashimi yang dibuat dari seafood mentah dipadukan dengan nasi dan wasabi (saos pasta khas Jepang berwarna hijau yang nyegrak banget) terus dicelupkan saus dan langsung dimakan, mungkin bagi sebagian orang makanan seperti itu tidak enak tetapi bagi keluargaku itu sudah biasa. Sampai-sampai mamaku kini sudah bisa memasak hampir semua masakan Jepang sperti tepanyaki, teriyaki, shabu2, tempura, ramen, gyoza, yakisoba, sushi, de el el. Masakan mamaku enak banget lo, teman-temanku banyak yang memuji masakan mamaku. Kekekekeke.
Papaku juga suka menonton siaran televisi Jepang, sampai-sampai aku disuruh les bahasa Jepang agar aku bisa menerjemahkan bahasanya, kini aku sudah bisa sedikit-sedikit la. Pertama kali belajar bahasa Jepang, aku mikir tulisane kok mlungker2 gitu, susah banget ngapalin huruf katakana dan hiragananya tapi lama-lama kebiasaan jadi hapal d. Huruf-huruf itu sebenarnya berasal dari huruf kanji dari Cina jadi ada sedikit kemiripan dengan huruf mandarin. Kalo uda bisa huruf mandarin, mau belajar huruf Jepang ga susah. Sekarang kadang-kadang aku nemeni papa nonton acara Jepang dan aku sebagai translatornya gitu. Buset. Zizizizizi. Sebenarnya aku mau lanjutin belajar bahasa Jepang sampai tingkat expert tapi waktunya ga memungkinkan banget, kuliahku sekarang padet abis, tugas-tugas menumpuk jadi ga ada waktu lagi buat les Jepang. Tapi seenggak-enggaknya aku kan uda bisa sedikit-sedikit bahasa Jepang jadi kalo ketemu orang Jepang bisa nyapa gitu. Kyahahahaha.
O ya, ada sodara sepupuku yang suka banget ama dandanannya orang2 Jepang, harajuku style tu lo, dia ngikuti style2 dari sana, kadang2 ada yang ga cocok tapi dia tetep pede. Karena aku sering bergaul sama dia dan sering belanja bareng, sekarang aku jadi agak kena pengaruhnya gitu. Pake2 baju yang agak nyleneh, make-up yang agak heboh, asesoris yang warna-warni, numpuk-numpuk baju sampai pk baju yang ngejreng-ngejreng. Lucu banget. Gegegegegege. Biasanya kita liat dari majalah-majalah Jepang import atau liat di tv, ada salah satu acara tv dari Jepang yang emang khusus nyiarin tentang style harajuku, gimana make-upnya, pake apa aja, cocoknya gimana, dan tiap episode selalu menayangkan style yang beda. Kita berdua selalu menunggu-nunggu acara ini.
Adikku yang masi SMA sangat suka dengan origami, itu adalah seni melipat kertas dari Jepang. Dia bisa membuat berbagai macam bentuk dengan kertas. Dia pintar sekali melipat-lipat kertas dan menjadikannya menjadi burung, jerapah, mobil, buaya, pesawat de el el. Adikku telaten sekali dan kadang-kadang dia menciptakan sesuatu yang baru. Dia punya bakat. Aku kadang sampai terkejut melihat hasil penemuannya. Ckckck. Hebat baget.
Ada satu hal lagi yang aku suka dari Jepang yaitu mereka selalu menciptakan produk-produk muthakir dan nantinya dapat membantu kehidupan manusia. Salah satu produk yang paling aku kagumi adalah produk dari Honda yaitu robot manusia. Robot itu berbentuk manusia, tidak hanya berbentuk manusia namun juga bisa melakukan kegiatan seperti manusia. Keren banget ya kan. Beberapa bulan lalu kan diadakan pameran robot itu di Surabaya, aku liat dan siyok banget. Ada robot yang bisa melakukan hal-hal yang dikerjakan manusia. Ckckck. Orang Jepang sangat ulet dan selalu bekerja keras, sampai bisa menciptakan penemuan seperti ini. Sifat mereka yang seperti itu sangat aku kagumi.
Budaya-budaya Jepang sangat menarik dan menyenangkan, aku ingin lebih menggali mengenai budaya dan tradisi mereka. Namun tetap tidak melupakan asal budaya kita sendiri. Kita juga tetap harus mencitai dan melestarikan budaya Indonesia kita tercinta ini.